Apple Music merupakan layanan streaming musik populer yang diluncurkan pada tahun 2015 lalu oleh Apple Inc. Hal ini dilakukan untuk memberi pengguna Apple akses ke jutaan lagu, daftar putar, dan video musik, semuanya tersedia sesuai permintaan.
Pengguna juga dapat mendengarkan stasiun radio langsung, daftar putar yang dikuratori, dan konten eksklusif dari artis favorit mereka.
Layanan ini tersedia di berbagai perangkat, termasuk iPhone, iPad, Mac, Apple Watch, dan Apple TV, dan memerlukan biaya berlangganan bulanan.
Penambahan terbaru perusahaan tersebut untuk Kelompok Apple Music pasti menarik, dengan layanan yang merambah ke musik klasik.
Baca juga: Produk Apple Yang Dipasarkan di Indonesia
Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan layanan Apple yang sudah ada, seperti streaming berkualitas tinggi hingga format lossless 192 kHz/24 bit, konten eksklusif, opsi pencarian komprehensif, dan tata letak Apple UI khas, ini didedikasikan untuk gaya musik seperti Johann Sebastian Bach dan Johannes Brahms.
Aplikasi ini diatur untuk diluncurkan akhir bulan ini dan akan gratis diunduh, tetapi memerlukan langganan Apple Music (kecuali untuk Paket Suara) untuk digunakan. Ini akan tersedia secara eksklusif di iOS (15.4 atau lebih baru). Versi Android akan segera tersedia.
Perlu dicatat bahwa langkah Apple meluncurkan Music Classical mungkin merupakan respons strategis terhadap pengenalan perubahan UI utamanya baru-baru ini oleh Spotify.
Umpan beranda dan pengalaman baru, yang diluncurkan pada konferensi Stream On, menampilkan peningkatan jumlah pratinjau, pintasan, dan item umpan yang mudah ditemukan, bersama dengan rekomendasi, semuanya dalam mode potret.
Baca juga: 10 Orang Penting Pengganti Steve Jobs
Meskipun Spotify belum mengonfirmasi kapan antarmuka pengguna baru ini akan diluncurkan ke pecinta Apple premium dan gratis di seluruh dunia, diharapkan juga akan segera dirilis.
Perusahaan juga baru-baru ini meluncurkan pembaruan tombol plus yang menggantikan tombol hati yang awalnya ada di versi lama Spotify. [Benhil Online]