Asal-usul Nama Kota Malang

Alun-alun Malang

Malang merupakan salah satu kota terbesar yang ada di Provinsi Jawa Timur. Kota yang terkenal sebagai penghasil buah apel ini merupakan kota seni yang ternyata memiliki sejarah penting pada asal-usul penamaan Malang itu sendiri.

Kota terbesar kedua setelah Surabaya ini memiliki nama lengkap Malang Kucecwara yang berarti Tuhan akan membantu kita menaklukan yang bathil (jahat). 

Kota yang berada di dataran tinggi yang cukup sejuk ini juga dijuluki sebagai kota bunga karena pada zaman dahulu di kota ini dipenuhi oleh bunga. 

Selain itu, kota dikenal sebagai kota wisata karena kota ini memiliki banyak lokasi wisata yang menarik dan unik, bahkan terkadang tidak dimiliki kota-kota lainnya di Indonesia. 

Kota Malang juga disebut sebagai kota sejarah karena meninggalkan banyak peninggalan bersejarah dan kisah awal kemerdekaan.

Baca juga: Perancang Monumen Bandung Lautan Api

Asal usul Kota Malang sendiri ceritanya bermula saat Raja Mataram, Sultan Agung yang hidup 1600 tahun yang lalu berkuasa. Sebagai sultan yang sangat hebat, raja yang memiliki nama asli Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas Rangsang ini ingin menaklukan seluruh pulau Jawa dalam satu kekuasaan Kerajaan Mataram. 

Taktik yang dilakukan oleh Sultan Agung adalah dengan tidak langsung menyerang Surabaya, sebagai pusat dari Jawa Timur, namun dengan menaklukan kota-kota di sekeliling Surabaya termasuk Malang.

Maka, Sultan Agung mengutus 8000 pasukannya yang disebar dalam 3 kelompok, kelompok jalur lingkar selatan, pantura, dan jalur tengah yang dipimpin oleh Tumenggung Alap-alap.

Tumenggung Alap-alap, yang memimpin jalur tengah melewati daerah Ngantang, merasa kesulitan dalam menempuh jalur tersebut. Ia harus menempuh pegunungan yang terbentang dari utara ke selatan, menghadapi 5 gunung (Gunung Penangguhan, Gunung Arjuno, Gunung Anjasmoro, Gunung Kawi, dan Gunung Kelud), serta melewati 2 sungai besar, yaitu Sungai Metro dan Sungai Brantas.

Ketika pasukan Tumenggung Alap-alap mulai memasuki daerah Malang, mereka dihalangi oleh ribuan pohon tumbang yang menutupi jalur masuk menuju Malang. 

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Kesenian Rampak Bedug dari Banten

Setelah pasukan berhasil membersihkan pohon-pohon tersebut, mereka dihadang oleh pasukan daerah Malang yang dipimpin oleh Bupati Malang saat itu, Ronggosukmo.

Meskipun pasukan Bupati Ronggosukmo memiliki jumlah yang lebih sedikit dari pasukan Tumenggung Alap-alap, namun daerah Malang berhasil dipertahankan dari serangan pasukan Mataram.

Dengan semangat yang sangat besar, pasukan kerajaan Mataram berhasil ditumpas dengan mudah oleh pasukan Bupati Ronggosukmo.

Sejak saat itu, daerah Malang Kucecwara lebih dikenal dengan nama Malang yang berarti penghalang atau yang menghalang-halangi. [Benhil Online]
 

Previous Post Next Post

Contact Form