Langkah Strategis Perjuangan Kita ke Depan

Saiful Huda Ems

Oleh: Saiful Huda Ems
Lawyer dan mantan Aktivis 98

Arah juang kita sekarang harusnya terus membenturkan dua kekuatan besar (Jokowi dan Prabowo), lalu oposisi perlahan-lahan akan menguat dan siap menggilas dua kekuatan besar itu. 

Atau kita serang terus menerus Jokowi sampai kekuatannya lumpuh, baru kemudian kita (Oposisi) berhadapan langsung dengan kekuatan Prabowo yang usianya sepertinya tidak akan bertahan lama, karena secara fisik Prabowo semakin menua dan sampai saat ini belum terlihat ada generasi baru yang dipersiapkannya.

Perang dingin Politik Jokowi versus Prabowo tidak akan bisa dielakkan, sebab bagaimanapun kekuasaan akan cenderung membutakan mata kesadaran seseorang, terlebih bagi Jokowi dan Prabowo yang sama-sama tidak memiliki komitmen kerakyatan melainkan orientasinya hanya pada politik kekuasaan. 

Orang-orang yang seperti itu tidak akan memiliki moral strength (kekuatan akhlak atau daya batin) yang kuat, akibatnya mudah melemah dan gampang ditumbangkan, karena sampai kiamatpun, dua orang yang sama-sama rakus kekuasaan tidak akan pernah bisa bersatu, namun malah akan saling mengintai dan "membunuh". 


Pantauan politik saya menyatakan, Jokowi saat ini tidak sekuat dulu ketika Jokowi masih didukung oleh PDIP. Jokowi saat ini masih nampak kuat hanya karena didukung oleh beberapa oknum pengurus struktural ormas keagamaan terbesar dan oknum elit Polri, oknum elit TNI serta parpol pendukung 02. 

Ketika nantinya Jokowi tak lagi berkuasa dan tak memiliki telunjuk saktinya sebagai Presiden, satu persatu kekuatan pendukung itu akan meninggalkannya dan beralih ke kubu yang memiliki kekuatan riil politik. 

Siapakah dia? Bisa Prabowo bisa pula Megawati Soekarnoputri (PDIP) dan penerus estafet kepemimpinannya kelak yang telah dipersiapkan oleh Megawati. 

Prabowo saat ini mulai berada di atas angin, ini terjadi karena dia menang Pilpres meskipun dengan banyak dugaan kecurangan, dan banyak elit partai yang berharap menjadi menterinya. 

Namun ketika Prabowo nantinya berhadap-hadapan dengan gerilya politik Jokowi yang rakus kekuasaan, Prabowo akan membutuhkan patner politik baru untuk menghadapi gerilya politik rakus kekuasaan Jokowi.


Disinilah PDI Perjuangan atau kekuatan Oposisi dapat memanfaatkan momentumnya untuk berkoalisi dengan Prabowo dengan tanpa meninggalkan basis dukungan atau koalisinya dengan kekuatan rakyat revolusioner.  

Waktu akan cepat berlalu seiring usia Prabowo yang semakin menua. PDI Perjuangan atau kekuatan oposisi yang terus melakukan konsolidasi partai bersama civil society akan menuju kematangan. Di situlah waktunya oposisi menjadi kekuatan baru yang dapat menggusur kekuasaan Prabowo yang sebelumnya dibantu oleh kekuatan oposisi untuk mempereteli Dinasti Politik Jokowi dari mulai Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Anwar Usman, Bobby Nasution, Sang Menantu Perempuan dan keluarganya yang lain yang dipersiapkan oleh Jokowi untuk menjadi kepala-kepala daerah dan petinggi-petinggi militer, hingga mantan-mantan ajudan dan politisi-politisi penjilatnya.[Benhil Online]
Previous Post Next Post

Contact Form