Media sosial (medsos) dihebohkan dengan video keberhasilan Cina meng-kloning atau menciptakan hewan menyerupai naga. Bagaimana penjelasan dari kabar itu?
Naga adalah hewan yang muncul sebagai mitos dalam cerita-cerita urban legend, baik di masyarakat Eropa dan Asia. Bentuknya perpaduan antara kadal dan burung (karena bersayap dan bisa terbang). Ada juga yang menggambarkan badan naga panjang layaknya ular. Singkatnya, naga adalah hewan yang tidak nyata.
Namun sebuah video yang beredar di medsos menggambarkan kalau hewan mitos tersebut saat ini telah berhasil di-kloning oleh para ilmuwan Cina di laboratorium. Foto-foto naga dari masih berupa telur, baru menetas, dan mulai tumbuh diperlihatkan di situ dengan durasi sekitar 1 menit.
Sontak, netizen terbelah antara yang percaya dan tidak percaya dengan isi rekaman tersebut.
Cina Nggak Suka Dihalangi Agamawan
Menanggapi video kontroversial yang beredar di medsos itu, sebuah akun bernama Pace Komputer menjelaskannya secara detail.
Awal mulai kabar kloning naga di Cina itu adalah berasal dari sebuah unggahan video yang datang dari akun bernama @balaputra_deva di Twitter.
Unggarah itu diberi caption, 'Kenapa di Cina sangat maju dalam hal kloning-an dan hybrid hewan? Karena mereka nggak suka dihalangi oleh kaum agamawan.'
Video itu mendapat respon yang ramai, yakni ditonton sebanyak ribuan kali. Bahkan ketika disebarkan, penonton dan komentarnya juga masih tetap ramai.
Caption tersebut memancing adu argumen dari para netizen yang pro dan kontra. Banyak yang membandingkan keberhasilan Negeri Tirai Bambu itu dengan negara Indonesia.
Ada juga yang tidak nyaman dengan pernyataan yang membenturkan sains dengan agama. Namun yang menganggap kalau foto-foto itu adalah hoaks juga tidak sedikit.
Di Youtube, Akun Pace Komputer membahas video itu secara detail dan menunjukan berbagai kejanggalannya pada waktu tertentu. Kesimpulannya foto-foto yang terdapat di video tersebut adalah hoaks atau hasil editan yang dibuat dengan menggunakan AI (artificial intelegent).
Lalu siapa yang harus bertanggung jawab dengan penyebaran hoaks itu? Tenang. Kalau dilihat watermark di video itu dan dicari di internet akan muncul nama SIRIu$.
Di medsos akun tersebut mengaku sebagai seorang seniman yang biasa membuat seni visual. Jadi dia membuat video kloning naga itu hanya untuk karya seni semata.
Lalu netizen mulai memancing kontroversi dengan menambahkan caption yang provokatif sehingga warganet banyak yang memberi reaksi dan berkomentar. [Benhil]