Bermacam cara pelaku kriminal menjerat korban, salah satunya dengan membuat lowongan kerja (loker) yang mengatasnamakan atau mencatut nama perusahaan ternama atau BUMN (badan usaha milik negara), biasanya Pertamina dan BRI (Bank Rakyat Indonesia).
Modus operandi penipuan loker ini yaitu korban diminta menyetorkan atau mentransfer sejumlah uang ke rekening seseorang. Tentu saja nama besar BUMN itu membuat calon korban menjadi sangat tertarik.
Apalagi di undangan yang biasanya dikirim lewat email atau pesan singkat (Whatsapp dan sejenisnya) biasanya pihak perusahaan telah memberikan janji kalau calon tenaga kerja (canaker) kemungkinan besar sudah diterima. Jadi seolah-olah proses perekrutan kerja itu hanya formalitas saja karena canaker sudah diterima.
Berikut ini Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber, ciri-ciri loker penipuan yang mencatut BUMN, yaitu:
1. Mencatut nama BUMN (Pertamina dan BRI) atau anak perusahaannya
Saat mengumumkan loker memakai nama BUMN (Pertamina, BRI, dan lain-lain) atau anak perusahaannya. BUMN tersebut dianggap memberikan kesejahteraan kerja yang sangat layak bagi pegawainya sehingga menjadi favorit canaker.
2. Menyuruh transfer uang dulu
Saat panggilan tes kerja, biasanya menyuruh canaker untuk menyetorkan atau transfer uang lebih dulu yang kisarannya antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Alasannya, uang tersebut sebagai ganti uang transport dan uang akomodasi (penginapan) dari canaker. Mereka berjanji akan mengembalikan uang tersebut saat canaker sampai di lokasi tes.
3. Hanya memberikan waktu 2 jam untuk transfer
Mereka akan memberi kabar saat yang tidak wajar (biasanya tengah malam) agar penerima baru sempat membacanya di pagi hari. Saat sudah membaca, canaker hanya diberi kesempatan untuk transfer uang selama 2 jam atau paling lambat jam 10. Tujuannya, agar canaker tidak bisa berpikir jernih dan fokus untuk menyetor uang secepat mungkin.
4. Tes kerja di luar kota
Lokasi kerja dilaksanakan di luar kota atau luar pulau. Hal itu untuk mengantisipasi agar canaker tidak mendatangi lokasi tes untuk menanyakan informasi tersebut valid atau hanya penipuan.
5. Loker diumumkan di situs penyedia loker, bukan situs resmi perusahaan
Loker itu diumumkan oleh situs penyedia loker, bukan situs resmi BUMN. Biasanya di situs resmi perusahaan itu tidak ada infomasi loker tersebut.
Ke-5 poin tersebut bisa menjadi pedoman bagi canaker apabila mendapat panggilan kerja yang mengatas namakan perusahaan besar.
Agar Tidak Terjerat
Apabila Anda atau kerabat mendapat panggilan dan tes kerja dengan modus seperti itu, maka yang yang perlu dilakukan adalah tetap tenang dan berpikir jernih. Lalu Anda bisa melakukan hal mudah, yakni membuka ke situs resmi atau menelepon langsung pihak perusahaan.
Jika di situs resmi atau pihak perusahaan menyatakan tidak ada loker yang dimaksud, maka Anda hanya perlu mengabaikan panggilan itu. Itu sudah pasti loker penipuan. [Benhil]