Begini lho, Sejarah Singkat Konflik Israel dan Palestina

Konflik Palestina dan Israel

Sejarah singkat konflik antara Israel dan Palestina ternyata cukup panjang dan perlu dipahami bagi siapa saja agar menjadi pembelajaran.

Konflik Palestina dan Israel terjadi sejak Perang Dunia II (PD II) dan hingga saat ini belum ada titik temu atau arah menuju perdamaian. Padahal konflik tersebut telah merugikan rakyat kedua bangsa itu, termasuk bangsa lain yang pro dan kontra. 

Baca Juga: Kontroversi Kedatangan Timnas Israel, Apa Salahnya?

Berikut ini situs berita Benhil mengumpulkan dari beberapa sumber, sejarah singkat konflik Palestina dan Israel, yaitu: 

1. Mulanya, PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) dalam Resolusi 181 tahun 1947 telah membagi wilayah Transyordania menjadi 3 bagian (1 bagian untuk Israel, 1 bagian untuk Palestina, dan 1 bagian tanah netral Yerusalem dibawah PBB). 

Hal itu disebabkan wilayah itu adalah daerah bebas setelah keruntuhan Ottoman Turki dan berakhirnya PD II. Saat ini daerah Transyordania adalah wilayah Israel dan Palestina itu.

2. Pihak Israel setuju dengan resolusi itu, namun Palestina dan negara-negara Arab tidak setuju karena setiap negara Arab berebut untuk memasukan wilayah masjidil Aqsa (situs suci Islam ke-3) ke dalam wilayahnya.

Baca Juga: Kontroversi Timnas Israel dan Kronologi Konflik Palestina

3. Pada 1948, orang Yahudi mendirikan negara Israel. Tapi baru sehari berdiri, negara itu diserang secara bersama-sama oleh koalisi negara-negara Arab. Perang itu  disebut sebagai perang Arab-Israel pertama atau perang kemerdekaan Israel. Pada pertempuran berat sebelah itu ternyata negara-negara Arab kalah dan terpaksa kehilangan tanahnya untuk pertama kali.

4. Pada 1956, terjadi perang Arab-Israel kedua atau yang sering disebut dengan krisis Suez atau perang Sinai. Penyebab perang ini adalah karena Mesir masih marah dan penasaran dengan kekalahan perang Arab-Israel yang pertama. 

Setelah kekalahan itu, Mesir menutup terusan Suez dan melarang kapal-kapal Israel melewatinya. Penutupan itu juga merugikan Inggris dan Prancis karena menutup jalur perdagangan mereka. Gantian Mesir yang dikeroyok oleh Inggris, Prancis, dan Israel. Akhirnya Mesir kalah dan harus membuka kembali terusan Suez.

5. Tahun 1967, pecah perang Arab-Israel ketiga atau yang terkenal disebut perang 6 hari. Saat itu, Israel dikeroyok lagi oleh negara-negara Arab, ditambah 2 milisi, yakni, PLO (Palestinian Liberation Organization) dan Libanon. 

Pada perang itu negara-negara Arab kembali kalah dan seluruh armada udara Mesir hancur. Namun, saat itu Amerika Serikat (AS) ikut geram dengan Israel karena telah merudal kapal intelejen angkatan laut AS. Insiden itu menyebabkan puluhan tentara AS tewas.

6. Tahun 1967-1970, perang antara Israel dan Mesir kembali terjadi yang dikenal dengan Perang Atrisi. Penyebab perang ini adalah pihak Mesir yang masih geram dengan kekalahan perang pada 1967. perang itu terjadi tahun 1967 sampai 1970 dan diakhiri dengan genjatan senjata antara kedua negara itu, tanpa ada pemenang.

7. Tahun 1973, pecah perang Arab-Israel keempat atau lebih dikenal sebagai perang Yom-Kippur atau perang Ramadhan. Pada perang itu Israel hampir kalah karena ditusuk secara bersamaan.

 Pihak Mesir menyerang di selatan dan Suriah menyerang di utara. Pihak Israel sama sekali tidak mengira kalau negara-negara Arab akan melakukan penyerangan pada bulan suci umat islam Ramadhan dan hari raya umat yahudi Yom-kippur. 

Namun, akhirnya Israel mampu mengalahkan pasukan Mesir yang digempur dengan pesawat tempur Israel. Setelah mengalahkan Mesir, Israel langsung menyerang balik Suriah di wilayah utara. 

Meski meraih kemenangan pada perang Ramadhan, Israel mengalami kekalahan secara diplomatis karena pihak AS dan Uni soviet (sekarang negara Rusia) meminta Israel menghentikan perang dan menyatakan damai dengan negara-negara Arab.

8. Pada 1982-1985, pecah perang berskala kecil yang disebut perang Libanon antara Israel dengan militan Libanon (Hizbollah) dan Palestina (PLO). Penyebab perang itu adalah karena perebutan pengaruh antara Israel dan milisi Hizbullah terhadap Libanon.

9. Pada 1987-1993, pejuang Palestina menyatakan gerakan Intifada yang artinya gerakan perlawanan terhadap Israel. Gerakan tersebut berlangsung paling panjang (selama konflik Palestina dan Israel) yang mengakibatkan korban 1.600 nyawa melayang di pihak Palestina dan 200 tentara Israel tewas, serta 400 orang Palestina yang dianggap penghianat atau tidak mendukung gerakan intifada. 

Perlawanan itu berakhir setelah kesepakatan resolusi Two-state solution (resolusi berdirinya 2 negara, yakni Palestina dan Israel) antara PLO dan Israel.

10. Tanggal 15 Desember 1988, pemimpin PLO saat itu, Yaser Arafat memproklamasikan kemerdekaan Palestina dan diakui oleh PBB melalui Resolusi PBB 43/177.

11. Tahun 2000-2004 terjadi gerakan Intifada kedua atau dikenal dengan istilah Intifada Alaqsa. Gerakan itu dipicu oleh kegagalan perdamaian Camp David dan ditolaknya resolusi Two-state solution oleh Hamas.

Hamas adalah milisi Palestina yang menginginkan semua tanah Israel. Berbeda dengan PLO yang menerima resolusi Two-state solution. 

Jumlah korban pada intifada kedua ini jauh lebih besar karena Irak dan Iran ikut mendukung milisi Hamas dengan membantu senjata dan roket. Di samping itu, tentara 

Israel juga semakin brutal menghadapi milisi Hamas. Di pihak Israel, 700 warga sipil serta 300 militer menjadi korban. Di pihak Palestina, sekitar 2700 orang terbunuh, serta 400 orang Palestina juga dibunuh oleh milisi.

12. Tahun 2006, pecah perang Libanon kedua yang terjadi karena milisi syiah Hizbullah menculik 2 orang tentara Israel dan menembakan roket kota-kota di utara Israel. 

Pada operasi pembebasan 2 tentarta itu, pasukan Israel berperang dengan milisi Hizbullah yang menguasai kota Libanon. Kondisi itu yang memaksa Israel perlu mendatangkan banyak pasukan. 

Perang itu berakhir dengan 130 orang tentara Israel terbunuh dan 1600 milisi terbunuh, serta 50 warga sipil libanon juga menjadi korban.

13. Dari tahun 2008 hingga saat ini, berbagai konflik skala kecil antara masih sering terjadi antara Israel dan milisi palestina (Hamas). Milisi itu seringkali menembakan roket ke kota-kota di Israel dan tentu saja langsung dibalas dengan serangan oleh tentara Israel. Jumlah korban, baik sipil dan militer, selama kurun waktu itu hinggak kini diperkirakan sekitar 6.000 orang Palestina dan 500 orang Israel.

Begitu panjang perjalanan konflik yang menyebabkan tragedi kemanusiaan tersebut. [Benhil]


Surga Tropis

Tropics Paradise is a collection of writings and papers presented at, from, and to the tropics. Actually, the tropics is a place that comfortable, warm, and affluent. But the situation goes undermined by the real interests that not coming from the tropics itself, such as politics, ideology, lifestyle, and others. So for that matters, Tropical Paradise wants to restore a beautiful sense of the area.

Previous Post Next Post

Contact Form