Ini Keistimewaan Burung Puyuh, Meski Susah Terbang tapi Selalu Diburu

 

Burung Puyuh


Mendengar nama burung puyuh mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Unggas yang namanya pernah viral pada Mei 2022 di Indonesia dengan konten lagu remix DJ bertajuk "Burung Puyuh Dimakan Biawak" atau "Burung Puyuh Burung Ketut Dimakan Biawak"

Meski memiliki ukuran badan kecil dan gemuk, namun, telur burung puyuh diburu dan dimanfaatkan untuk dikonsumsi serta diperdagangkan, terutama melengkapi bisnis kuliner hingga menu di resto.

Unggas ini diketahui tidak membuat sarang di atas pohon tetapi mereka bersarang di permukaan dan lubang tanah. Makanannya di alam adalh biji-bijian dan serangga kecil.

Selain memiliki banyak manfaat untuk kesehatan telur burung puyuh juga memiliki rasa yang lezat, dan biasanya sebagai makanan pelengkap saat sarapan.

Burung puyuh (Phasianidae) merupakan salah satu dari sekian banyak jenis unggas di dunia filum Chordata. Meski dikategorikan sebagai burung, namun hewan ini tergolong burung yang sulit terbang.

Ukuran tubuh kecil dan gemuk dengan kaki yang pendek. Pada umumnya burung putuh berukuran panjang 19 cm, berbafan bulat, berekor pendek, memiliki paruh pendek dan kuat, serta berjari kaki sebanyak empat.

Untuk warna, kebanyakan berwarna cokelat kemerahan atau coklat kekuningan dihiasi corak yang khas sesuai jenisnya.

Dilansir dari Indonesia.go.id, jenis burung puyuh, terdapat beberapa jenis, setidaknya ada empat jenis yang tersebar di dunia.

Keempat jenis burung puyuh itu diantaranya puyuh jepang, puyuh batu, puyuh gonggong jawa, dan bobwhite. Khusus di Indonesia kebanyakan berjenis gonggong jawa dengan corak vairasi garis dan totol.

Namun banyak juga ternak burung puyuh di Indonesia yang menggunakan burung puyuh jepang. Karena berbeda dengan spesies puyuh lainnya, burung puyuh jepang mampu menghasilkan sekitar 300 telur per tahun dengan bobot telur sekitar 10 gram per butirnya.

Pada dasarnya, burung puyuh memakan biji-bijian, namun juga sering ditemui burung puyuh memakan serangga dan mangsa lain yang berukuran kecil. 

Burung puyuh lebih banyak hidup di permukaan tanah, berkemampuan untuk lari, dan terbang dengan kecepatan tinggi meskipun dengan jarak tempuh yang pendek. Induknya tidak mengerami telur, anakan akan menetas secara alami.

Khusus burung puyuh jepang mampu terbang dengan jarak yang lebih jauh dibanding spesies puyuh lainnya.

Untuk membedakan burung puyuh jantan dengan betina dapat terlihat jelas. Salah satunya dari ukuran. Burung puyuh jantan dewasa memiliki ukuran lebih kecil dibanding puyuh betina. 

Selain itu, pada dada puyuh jantan bulunya bewarna cokelat polos, sedangkan puyuh betina terdapat corak totol disekitar dadanya. Selain itu pada pangkal paruh puyuh jantan bewarna kemerahan, sedangkan betina hanya bewarna cokelat.

Terakhir, ciri lainnya yaitu pada puyuh jantan terdapat benjolan di atas kloaka, dan jika ditekan akan mengeluarkan cairan putih seperti pasta dari kloaka.

Umur dewasa burung puyuh jantan ditandai dengan mulainya berkokok, sedangkan pada puyuh betina ditandai dengan mulai produktinya bertelur.

Uniknya, burung yang memilik telur bercorak ini merupakan burung yang menyukai kebersihan.

Burung puyuh aktif selalu menjaga bulunya tetap bersih pada siang maupun malam hari. Di alam liar, burung puyuh dapat bertahan hidup selama 3-5 tahun.

Istimewanya lain dari unggas ini juga memiliki daya tahan yang tinggi terhadap penyakit.

Usaha ternak burung puyuh memang menjanjikan, karena burung puyuh dalam sekali bertelur mampu menghasilkan 10-20 butir telur.

Setelah kurang lebih satu tahun setengah, burung puyuh yang tidak produktif lagi dijual untuk dikonsumsi, daging burung puyuh goreng cukup populer di berbagai daerah di nusantara. Di Indonesia ternak burung puyuh telah dilakukan sejak tahun 1979.

Tinggi gizi dan kadar protein yang terkandung dalam daging dan telur, membuat masyarakat semakin mencari puyuh. [Benhil Online]

Telur Burung Puyuh

 

Previous Post Next Post

Contact Form