Risensi Film Jurassic World Fallen Kingdom


Jurassic World Fallen Kingdom
Jurassic World Fallen Kingdom

"Dinosaurus tidak membutuhkan bantuan kita. Yang mereka butuhkan adalah ketidakhadiran kita," ucapan Sir John Hammond, pemodal dari perusahaan kloning dinosaurus.

Bagaimana akibatnya bila kegeniusan manusia untuk membangkitkan kembali dinosaurus, makhluk Tuhan yang sebenarnya telah ditakdirkan untuk punah pada jutaan tahun yang lalu, jauh sebelum manusia dihadirkan di muka bumi ini? Premis film tersebut sebenarnya telah dijawab melalui film "Jurassic Park" yang paling awal, yang muncul pada tahun 1993. Ketika itu mendapat pujian dari banyak kritikus, antara lain, karena penggunaan teknologi digital yang memukau untuk membangkitkan kembali beragam sosok dinosaurus, seperti Tyrannosaures rex (atau kerap disebut T-rex).

Baik pada film pertama maupun beberapa sekuel berikutnya dari serangkaian film Jurassic ini telah menunjukkan bahwa keserakahan manusia dalam membentuk kembali DNA dinosaurus dan menghidupkan kembali makhluk liar tersebut selalu berakhir di dalam kekacauan.

Begitu pula dengan film "Jurassic World: Fallen Kingdom", yang muncul pada tahun 2018. Sepertinya umat manusia tidak pernah belajar untuk mengendalikan ambisinya dan menyadari takdir bahwa dinosaurus dan manusia ditakdirkan hidup pada era yang berbeda.

Pada awal film berdurasi sebanyak 128 menit itu, digambarkan aktivitas sekumpulan tim militer dan ilmuwan yang berencana mengambil potongan tulang dari jasad Indominus rex, salah satu dinosaurus terganas dalam semesta Jurassic World.

Sebagaimana diketahui, Jurassic World adalah taman hiburan di sebuah pulau bernama Isla Nublar yang terletak di dekat negara Costa Rica, yang sebelumnya menampilkan atraksi dinosaurus hidup.

Namun, seperti telah ditayangkan dalam film "Jurassic World" (2015), terjadi kekacauan di taman hiburan tersebut sehingga ribuan orang menjadi korban, dan perusahaan yang mengelola taman hiburan tersebut harus menanggung kerugian yang mahabesar.

Pada film tahun 2018, diketahui bahwa Isla Nublar mengandung gunung berapi aktif yang siap meletus. Bila letusan volkanis itu benar-benar terjadi, akan melumat keseluruhan pulau beserta berbagai dinosaurus yang ada di dalamnya.

Pertanyaan dari sudut pandang ini, film yang disutradarai oleh Juan Antonio Garcia Bayona berusaha mengajukan sebuah pertanyaan kepada penonton, apakah dunia harus membantu dinosaurus yang akan terancam punah tersebut? Bagi mereka yang tidak sepakat untuk membantu dinosaurus, sebagaimana ditunjukkan oleh Dr. Ian Malcolm (ahli matematika dan pakar teori kaos atau kekacauan; ditampilkan oleh aktor kawakan Jeff Goldblum), menunjukkan bahwa ulah manusia yang telah membangkitkan dinosaurus telah menimbulkan banyak kekacauan.

Dengan demikian, lanjut Malcolm yang juga tampil dalam film "Jurassic Park" (1993) dan "Jurassic Park: The Lost World" (1997), maka letusan gunung berapi itu kemungkinan adalah "campur tangan Ilahi" untuk mengoreksi kesalahan yang telah dilakukan oleh umat manusia.

Di lain pihak, mereka yang pro untuk menyelamatkan dinosaurus dengan alasan bahwa mereka juga adalah makhluk hidup Tuhan yang juga layak untuk diselamatkan dari kepunahan, membentuk semacam LSM yang disebut Kelompok Perlindungan Dinosaurus.

LSM tersebut dipimpin oleh Claire Dearing (Bryce Dallas Howard), perempuan tangguh yang sebelumnya juga pernah bekerja sebagai salah satu direktur pengelola dari Jurassic World, taman hiburan yang dimodali oleh korporasi Lockwood.

Setelah mendengar bahwa Senat Amerika Serikat memutuskan untuk tidak akan membantu untuk memindahkan berbagai dinosaurus yang ada di Isla Nublar yang akan mengalami letusan volkanisk, secara tiba-tiba Claire ditelepon oleh Sir Benjamin Lockwood (James Cromwell), salah satu pemodal awal dari perusahaan kloning dinosaurus, sebelum pisah kongsi dengan John Hammond.

Sir Benjamin Lockwood telah memutuskan untuk membentuk suatu tim, yang dipimpin oleh tangan kanannya, Eli Mills (Rafe Spall), untuk menolong dinosaurus-dinosaurus yang terancam punah.

Claire lalu mengumpulkan timnya yang terdiri atas pakar dokter hewan Zia Rodriguez (Daniella Pineda), dan mantan teknisi IT yang pernah bekerja di taman hiburan Jurassic World, Franklin Webb (Justice Smith).

Selain itu, Claire juga meminta tolong bantuan kepada Owen Grady (Chris Pratt), ahli perilaku dinosaurus yang bersama-sama Claire, merupakan protagonis dari film Jurassic World 3 tahun sebelumnya.

Seru Bagian kedua dari film tersebut berisi dengan beragam aksi petualangan yang seru dari kelompok yang dihimpun Claire bersama-sama dengan tim militer yang dibentuk oleh Eli Mills.

Berbagai aksi yang ditampilkan dalam bagian kedua itu hampir serupa dengan beragam keseruan yang ditunjukkan oleh serangkaian film Jurassic sebelum-sebelumnya.

Walau demikian, terungkap bahwa "aksi penyelamatan" yang dilakukan oleh Eli Mills dan pasukan tentara yang dibentuknya hanyalah kedok agar dapat menangkap berbagai dinosaurus yang langka tersebut, kemudian dijual ke berbagai pihak di beragam belahan dunia yang memiliki kekayaan yang melimpah.

Mengetahui hal tersebut, Claire bersama-sama dengan Owen Grady, Zia Rodriguez, dan Franklin Webb berupaya menyelusup ke kediaman Lockwood, tempat terjadinya pelelangan untuk menjualbelikan berbagai dinosaurus itu.

Dengan demikian, bagian ketiga dari film ini ber-"setting" di dalam kediaman Lockwood yang luas, tempat terjadi ketegangan dan kejar-kejaran baik dari tim Mills untuk menangkap Claire dan kawan-kawannya maupun dengan dinosaurus yang ganas.

Sebenarnya secara garis besar berita, film "Jurassic World: Fallen Kingdom" ini memiliki kesamaan dengan berbagai sekuel sebelum-sebelumnya, yaitu dinosaurus yang masih ada berupaya ditangkap oleh kelompok antagonis, dan para tokoh protagonis berupaya menyelamatkan kejahatan sang antagonis.

Ada juga secuplik originalitas dalam film ini, yaitu terkait dengan pemikiran, bila dinosaurus ternyata berhasil dihidupkan kembali, kemudian terancam punah, layakkah dinosaurus (sebagai hewan yang sangat ganas dan sangat mengancam eksistensi umat manusia) untuk diselamatkan dari kepunahan tersebut? Namun, secara keseluruhan "Jurassic World: Fallen Kingdom" berhasil menampilkan film yang apik untuk menggabungkan beberapa aspek, seperti pemikiran intelektualitas mengenai kaitan antara hubungan dinosaurus dan umat manusia di muka bumi, petualangan yang seru di beragam lokasi, serta ketegangan yang tersebar di berbagai titik dalam kisah ini.

Sekuel dari film tersebut, yang judulnya masih belum ditentukan secara pasti, sudah diumumkan akan dirilis pada tahun 2021. (Muhammad Razi Rahman)
Previous Post Next Post

Contact Form