Trends Digital Marketing Menurut Charlie M. Sianipar

Narasumber : Charlie M. Sianipar, (Master SEO Indonesia)

Bagaimana Menurut Anda Trend Digital Maketing Saat Ini?


Seiring dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang setiap tahun meningkat, bahkan seperti yang diketahui jumlah penduduk Indonesia sebanyak 250 juta orang, pengguna internet sekarang ini sudah mencapai lebih dari 100 juta orang. Jadi artinya apa, banyak orang semakin familiar dengan internet.

 Koneksi internet Indonesia kedepan juga semakin bagus, kalau dulu nonton YouTube lambat, sekarang cepat sekali. Kemudian, Facebook. Siapa yang tidak punya account di media sosial sekarang. Otomatis “digital marketing” akan terus tumbuh, karena pelaku bisnis menyadari bahwa saatnya harus bermain di dunia digital, teknologi yang berkembang begitu pesat, jika tidak akan disalib pesaing atau anak-anak muda pemain baru.

Mengelola dunia digital juga lebih mudah dapat dilakukan secara mobile. Handphone semakin canggih semakin leluasa mengakses internet, biaya jaring internet juga semakin terjangkau. Mulai dari anak-anak yang baru kenal internet, sampai usia transmigran atau sedikit gaptek, cenderung ketergantungan.WiFi ada di mana-mana, terutama di kota.


Kita lihat dari Google Trends, ini data dari dunia dilihat dari tahun 2005 sampai 2010 grafik-nya bagus sekali, periksa saja di Google trends, data global, world wide, tumbuh pesat. Sekarang kita lihat Indonesia karena data yang disajikan sudah digabungkan dari seluruh dunia. Hal ini, membuat arti dari kata “digital marketing” sudah menjadi umum ditengah masyarakat, termasuk digital agency semakin berkembang.



Pada 2005 pengguna internet di Indonesia masih sedikit, dan setiap tahun semakin meningkat. Pertumbuhan pesat dari Banten, Jakarta, Bali, Nusa Tenggara, Jawa Timur, terus bertumbuh. Pencarian dalam informasi di dunia digital dikenal dengan “keyword” atau kata kunci. Kita juga bisa melihat,  “marketplace” atau situs-situs besar sudah berapa banyak, pada lima tahun yang lalu pemainnya masih sedikit. Pada 2015-2016 WOW,  dahsyat perkembangannya yang bermain juga pemain-pemain besar. Kenapa bisa menjadi seperti itu, karena mereka (pebisnis) semakin sadar dengan kehadiran alam digital, dunia maya yang tumbuh pesat, prospek ada di sana, internet marketing semakin penting.



Sebagai contoh, beberapa layanan yang sedang heboh, Gojek, Uber dan lain. Mereka semua berbasis teknologi digital yang memasarkan produk, menjual jasa secara online. Menawarkan services dan mendapat pelanggan dari dunia maya. Bagian lain dari digital marketing, seperti Website, aplikasi, dan sosial media.

Cara pemasaran itu ada yang konvensional, dan juga ada yang digital. Bagian dari digital marketing juga banyak, yang perlu diperhatikan asalah adalah, apakah berfungsi dengan baik, mulai dari Website, apakah ada pengunjung. Apps, apakah ada yang mengunduhnya, berapa jumlahnya, begitu juga dengan sosial media. Apabila tidak berfungsi berarti tidak dikelola dengan bagus, kalau berfungsi pasti akan mendatangkan pelanggan dikenal sebagai leads generator.

Mengoptimasi mesin pencari, situs sejenis juga dapat digunakan untuk mengaplikasikan digital marketing, dikenal dengan Search Engine Marketing, dengan SEO (Search Engine Optimization) atau pemasangan iklan berbayar di Google. Sebagai contoh dengan memanfaatkan Google, ketik “bali cheap hotel” mesin pencari terbesar di dunia ini akan menampilkan iklan beruta teks yang ditandai dengan iklan atau ads berwarna hijau dari pemasangan iklan. Disebut dengan Google AdWords. Dahulu kata iklan itu warna kuning sekarang warna hijau, ini namanya iklan PPC (Pay Per-Click). ada lagi yang disebut GDN, Google Display Network dengan remarketing. Pemasangan iklan akan membayar Google sesuai dengan harga per klik.
 Pemasangan iklan sejenis juga ada di sosial media seperti Facebook Ads, Twitter, YouTube dan lainnya.   



Tentang, Search Engine Optimizatation (SEO), teknik yang sangat kompleks untuk menempatkan Website tampil pada halaman pertama secara organik. Kenapa ada dibagian halaman teratas di Google, ya tentunya adu pintar dengan pemilik atau pengelola situs lain, bukan dengan cara adu bayar seperti iklan AdWords, konten-pun juga berpengaruh. Kalau dengan iklan, Website baru-pun dapat muncul dihalaman pertama Google, dengan SEO berbeda.  Untuk memposisikan pada halaman utama di Google itu adalah masalah teknikal, bukan masalah berapa banyak duit yang dikeluarkan. Konsep digital marketing jenis ini memang berbeda, harus benar-benar mengerti teknik SEO yang sangat dinamis itu.


Strategi Yang Harus Dilakukan Dalam Dunia Digital Marketing

Yang harus dikembangkan adalah skill, pemilik bisnis harus diskusi dengan seorang ahlinya, jadi tidak sembarangan. Dalam membangun digital marketing, kreatifitas dan keahlian sudah menjadi keharusan. Marketing juga termasuk masalah relevansi, kota dan profile tertarget termasuk keywords.


Kalau penyelenggara event mau menggunakan digital marketing mengadakan sebuah acara, pada umumnya konsepnya sama dengan lainnya. Secara konvensional, penyelenggarkan event dapat dilakukan untuk mempromosikan sesuatu. Balik lagi kalau di Google itu ada search engine, sekarang orang mencari seusatu langusung ketemu informasi. Kalau promo tentunya konsep yang digunakan berbeda, lakukan iklan sebanyak mungkin, namanya exposure, artinya tampil sebanyak mungkin pada target market yang tepat.



Sebagai contoh penyelenggara membuat sebuah acara, kalau dilakukan promosi secara konvensional, mereka akan mempromosikan acara-nya di Televisi, Koran, Baliho, Radio, dan macam-macam. Penyelenggara event juga bisa mempromosikan acaranya di dunia digital, maka lakukanlah promo. kalau tadi dilakukan di Google kemudian menggunakan Facebook. Lalu kasih tahu kepada pengguna Facebook dilokasi tertentu dan waktu yang sudah ditentukan. Misalnya pamerannya di Jakarta ya targetkan yang datang dari Jakarta, jangan sampai pamerannya diadakan di Jakarta sasarannya orang Papua hal seperti itu tidak tepat sasaran. Apabila ada tulisan sponsor di Facebook itu berarti iklan, kalau dia suka orang pasti “like” atau “share” dibagiakan ke orang lain, berpotensi jadi viral marketing.


Kemudian penyelenggara event juga harus membuat parameter tertentu, orang yang sedang berdiskusi pameran apa yang dibicarakan misalnya fashion, tetapi dicampurkan dengan orang yang suka mancing itu berartikan tidak tepat sasaran, artinya harus ditargetkan orang-orang Facebook yang membicarakan tentang fashion. 



Berapa banyak SDM yang ideal dalam melakukan digital marketing? 
Sesuaikan dengan kebutuhan. 
Satu orang pun juga bisa yang penting paham dengan baik, jadi bukan masalahnya banyaknya orang yang menangani digital marketing, masalahnya yang melakukan itu mengerti dan menguasai atau tidak. Orang dperlukan ketika ada tanya jawab, harus reply ada balasan yang dapat menjadi interaksi, maka perlu admin yang membalas itu. Apakah yang dilakaukan itu, murni manual atau pasang iklan, ketika dilakukan secara manual ya harus ditongkrongi terus. Tetapi, apabila dilakukan dengan cara pasang iklan, kerja lebih mudah.


Apabila mengandalkan follower yang sudah ada saja, hal seperti itu kan terbatas. Misalnya follower-nya ada 30.000 ribu orang, padahal sebenarnya pemilik bisnis membutuhkan follower sebanyak 5 juta. Bagaimana cara yang tepat mendapatkan itu, ada tekniknya, diskusikan dengan ahlinya. Bisa bekerjasama dengan digital agency yang kompeten.



Bagaimana dengan pemanfaatan dengan sosial media, kan bisa gratis?

Pemanfaatan media sosial secara gratis juga belum tentu efektif, namanya juga gratisan. Dia bisa heboh sendiri, di sosial media karena yang melihat orang-orang itu saja, katakanlah follower-nya 1000 orang, ya yang lihat itu saja tetapi tidak menyebar. Tetapi, apabila dilakukan oleh seorang ahli dia bisa menargetkan orang yang tidak mengetahui bahkan bisa menjadi tertarik.



Balik lagi, Facebook kelihatannya gratis tetapi apabila tampil secara profesional dia pun menjual iklan. Dari sanalah mereka mendapatkan uang. Kemudian, sama dengan Google orang tahunya gratis, betul gratis untuk hal-hal tertentu, tetapi untuk hal-hal yang lebih dahsyat, penggunanya pasti membayar ke Google. Berbayarpun juga tidak efektif apabila tidak mengetahui tekniknya. Mana mungkin seorang ahli digital marketing bisa berhasil kalau tidak bisa mengelola klien dengan baik. (Ahmad Baihaki)



Digital Marketing

Previous Post Next Post

Contact Form