Guruh Soekarnoputra Hadir di FKKS Trenggelek Jawa Timur

Guruh Soekarnoputra
 Foto Guruh Soekarnoputra - Bary Fathahilah

Trenggalek, 21/10 (Benhil) - Seniman sekaligus koreografer senior Guruh Soekarnoputra dipastikan hadir menyemarakkan Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) Ke-13 yang akan digelar di Pesisir Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mulai Sabtu (21/9) hingga Minggu (22/10).

Keterangan tertulis Bagian Humas Pemkab Trenggalek selaku tuan rumah FKKS Ke-13 yang diterima Antara, Sabtu, Guruh Soekarnoputra yang merupakan salah satu putra Proklamator itu dijadwalkan mengisi acara dalam pembukaan FKKS Jatim yang telah digelar sejak tahun 2005 tersebut.

"Kenapa menggandeng Mas Guruh dalam FKKS tahun ini, karena kami menginginkan sesuatu yang spesial dan spektakuler dalam festival tersebut," kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dalam tulisan resmi yang dimuat dalam blog Humas Pemkab Trenggalek.

Emil beserta istrinya artis Arumi Bachsin itu turut hadir dalam jumpa pers di Hotel Ibis, kota Surabaya pada Kamis (19/10) mempromosikan gelaran FKKS Ke-13 yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Jawa Timur, menggandeng seluruh daerah di pesisir selatan Jatim mulai Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember hingga Banyuwangi tersebut.

Dalam penjelasannya, Emil mengatakan bahwa Kabupaten Trenggalek ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda dan berkesan dalam perhelatan yang diikuti delapan kabupaten itu.

Dalam kegiatan tersebut rencananya Emil juga diminta untuk menyumbangkan sebuah lagu ciptaannya yang pernah dipopulerkan almarhum Chrisye.

"Kami berharap FKKS ini bisa mengenalkan dan mengangkat potensi wilayah-wilayah di selatan Jawa Timur, termasuk Trenggalek, tidak hanya di tingkat nasional bahkan sampai ke kancah internasional," ucapnya.


Sementara, Guruh Soekarnoputra dalam pernyataannya berjanji akan menampilkan karya baru yang spesial untuk Trenggalek.

"Saya akan menyuguhkan karya yang baru dan khusus dibuat untuk Trenggalek dalam FKKS tahun ini," kata Guruh.

Dituturkan oleh Guruh bahwa dalam FKKS nanti akan ada Tari Bedoyo Sinowo Kumolo. Bedoyo sendiri merupakan sebuah tari khas keraton-keraton di Jawa.

"Namun dalam bedoyo ini akan kami berikan sentuhan-sentuhan khusus, seperti halnya gending Jawa yang mengiringi tari tersebut menggambarkan ajaran Sunan Kalijogo. Tarian Jawa ini perpaduan berbagai hal, ada gagrak Jawa yang diwarnai dengan nuansa agamis yang memang saya buat khusus untuk Trenggalek," kata Guruh.

Ia menambahkan beragam tari itu akan dipadukan dalam sebuah karya seni yang sama sekali "gres" (anyar/baru).

"Mas Emil juga saya minta untuk menyanyikan suatu lagu saya yang saya buat untuk almarhum Chrisye, Kala Cinta Menggoda. Selain itu juga ada penyanyi muda pendatang baru Maudy Ayunda di FKKS ini," ujarnya.

Selain Tari Jathil, Turonggo Yakso, juga akan ada tari Gandrung Greget Sari, yakni tari perpaduan antara Gandrung Banyuwangi, Gandrung Bali dan sedikit sentuhan koreografi modern.

"Semua ini benar-benar khusus saya buat khusus untuk FKKS di Kabupaten Trenggalek," kata Guruh Soekarnoputra.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Djarianto mengatakan bahwa FKKS lahir dari sumbangsih para budayawan di pesisir selatan Jawa yang ingin mendorong pertumbuhan perekonomian di wilayah itu.

"FKKS ini digagas berawal dari wacana akan dirintisnya Jalur Lintas Selatan sebagai penyeimbang disparitas perekonomian di wilayah selatan dan utara," kata Djarianto.

Ditambahkan Djarianto, pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa, wilayah utara dinilai lebih strategis karena memiliki jalur Pantura, serta di wilayah tengah aksesnya juga sudah terhubung.

Sedangkan di wilayah selatan memang belum terkoneksi dengan baik sehingga seolah muncul ketimpangan.

"Bila dalam segi infrastruktur digagas JLS, para seniman dan budayawan ingin membantu dari segi kesenian sehingga lahirlah FKKS ini," tutur Djarianto. (Ben/An/T.KR-DHS)
Previous Post Next Post

Contact Form