Ngeri, Pariwisata Indonesia Merosot Hingga 60%

Wisatawan

Implikasi dari carut marut persoalan di negara kita langsung menghantam salah satu sektor yang pernah menyumbang devisa yang sangat besar, yakni pariwisata. Pendapatan dari sektor tersebut turun hingga 60%.

Tragisnya, efek buruk itu terjadi berselang kurang dari satu tahun saja. Tahun lalu, kunjungan wisatawan ke negara kita sekitar 10 juta orang. Sedangkan tahun ini turun menjadi 4 juta orang. 

Penurunan hingga 60% itu tentu tidak terjadi begitu saja. Banyak faktor yang menjadi akumulasi sehingga 6 juta wisatawan membatalkan kedatangannya ke sini.

Bahkan negara tetangga yang kekayaan budayanya lebih sedikit dibandingkan Nusantara, yaitu Thailand mendapat kunjungan wisata 10 kali lipat dari negara kita (39,9 juta wisatawan).

Peringkat Kedatangan Wisatawan

Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber 4 penyebab wisatawan Indonesia merosot tajam, yaitu:

1. Memusuhi  negara lain (Israel) yang tidak punya masalah dengan negara kita.

Puncak dari permusuhan itu adalah penolakan timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 yang sedianya diselenggarakan di Indonesia. Akibat penolakan dari elemen masyarakat dan politikus itu membuat FIFA memutuskan untuk membatalkan negara kita sebagai tuan rumah perhelatan itu. 

2. Terkenal sebagai netizen paling kejam dan penebar kebencian di internet.

Contoh dari kasus tersebut adalah netizen Indonesia telah melakukan bullying  pasangan sejenis di Thailand dan juga ikut campur menyerang laman orang-orang Ukraina. 

3. Tindakan represif yang sering terjadi antara mayoritas terhadap minoritas terutama menyangkut agama.

Salah satu dari kasus itu adalah penutupan atau penyegelan rumah ibadah agama minoritas. 

4. Undang-Undang dan Rancangan Undang-Undang yang tidak mendukung iklim pariwisata.

 Hal itu terbukti dengan rencana akan mempidanakan pasangan kumpul kebo, mengatur ketat usaha minuman keras, menutup tempat hiburan malam, melarang pakaian terbuka, dan lain-lain. Pelarangan itu didasari oleh keyakinan atau agama (yang seharusnya tidak dibawa ke ranah publik).

Apakah penurunan drastis sektor pariwisata itu membuat pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan menjadi gusar? Tidak. Hingga artikel ini ditulis tidak ada tindakan nyata atau paling tidak evaluasi terhadap kabar buruk sektor pariwisata itu.

Kalah dengan Negara Berbahaya

Penurunan sektor pariwisata Indonesia itu membuat netizen lokal berkomentar beragam di media sosial.

'Mexico sebagai negara paling berbahaya di dunia karena kartel narkoba, kriminal, mafia, jual beli senjata secara ilegal, malah bisa masuk peringkat tinggi, jauh di atas indonesia yang damai,' tulis seorang netizen.  

'Loh, kan memang dunia ini sementara! Miskin di dunia gak papa, yg penting masuk surga!' tulis yang lain dengan nada sarkastik

'Pak Jokowi susah-susah promosi wisata Indonesia ke dunia internasional, tidak ada gunanya gara-gara ulah netizen r*dikalis,' tulis netizen lain.

Jika tidak ada tindakan nyata untuk penyelamatan pariwisata Tanah Air, kemungkinan besar tahun depan kondisinya akan lebih buruk lagi. Semoga saja tidak. [Benhil]


Surga Tropis

Tropics Paradise is a collection of writings and papers presented at, from, and to the tropics. Actually, the tropics is a place that comfortable, warm, and affluent. But the situation goes undermined by the real interests that not coming from the tropics itself, such as politics, ideology, lifestyle, and others. So for that matters, Tropical Paradise wants to restore a beautiful sense of the area.

Previous Post Next Post

Contact Form