Peta Kekuatan Real Politik Indonesia Belum Berubah

Megawati Ganjar Pranowo

 

Paska Reformasi 1998, memasuki era demokrasi super duper liberal, Golkar berhasil bermetamorfosa dengan metoda sel membelah. Bukan partai pecah ya.

Saat ini kekuatan riil politik Golkar terwujud di Senayan, Partai Golkar 85 kursi, Gerindra 78 kursi,  Demokrat 54 kursi dan NasDem 59 kursi. Total = 276 kursi. Jumlah ini hampir setengah dari total 580 kursi DPR-RI 2019-2024.

Sedangkan PPP menjadi PKB 58 kursi, PPP 19 kursi dan PAN 44 kursi, Total = 121 kursi. Kemudaian PKS (Partai Keadilan Sejaktera) 50 kursi, adalah partai mutan yang bukan berakar dari Bumi Nusantara ini.

Yang miris masih memprihatinkan  adalah partai Nasionalis hanya tersisa satu saja, yaitu PDI Perjuangan 128 kursi, atau 22% DPR-RI. Peta kekuatan politik sesungguhnya di Senayan menggambarkan kondisi dari masyarakat kita sendiri.


Ganjar Penerus Jokowi

Namun ada kabar yang cukup menggembirakan kita semua, yaitu meski jumlah kursi PDIP hanya sedikit, tapi mampu menempatkan kader ideologis-nya Jokowi sebagai Presiden Indonesia 2014-219 & 2019-2024 dengan kinerja luar biasa.

Dan kini dengan ditunjuknya Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 oleh PDIP pada tanggal 21 April 2023 yang lalu, kita semua meyakini bahwa Ganjar Penerus Jokowi akan berkemampuan besar untuk melanjutkan dan menyempurnakan karya Presiden Jokowi dengan jauh lebih cepat dan lebih besar lagi menuju IIndonesia Maju Tahun 2045.


Jumlah Perolehan Suara PDIP 35%

PDIP, Mega Soekarnoputri, Jokowi dan Ganjar Pranowo solid bergerak, demi Indonesia Raya. Jadi catatlah kawan, bahwa sesungguhnya tidak terjadi perubahan yang signifikan, tentang peta kekuatan politik real antara kondisi 32 tahun Rejim Otoriter ORBA (Orde Baru) dengan 25 tahun era demokratisasi sampai saat ini.

Tidaklah berubah banyak peta kekuatan politik real antara  partai nasionalis, partai agama dan partai Besar "Keluarga Golkar".

Namun kali ini, DGP (Dulur Ganjar Pranowo) memprediksi bahwa jumlah perolehan suara PDIP di Pileg 2024 ini adalah 30% sampai dengan 35% suara. Akan jauh lebih tinggi dari Pileg 2019 yang hanya 19% suara saja. Semuanya tergantung kepada rakyat Indonesia yang punya hak pilih itu sendiri. Oleh karena itu, marilah kita semua rame-rame ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Jangan lagi mau Golput atau di-Golputkan.
 

Sebagai salah satu pedoman kita bersama yang sangat mudah dilakukan,  pokoknya jangan Coblos PKS, Demokrat & NasDem... Dah gitu aja.

Tabik,

Jakarta, 23-04-2023]
Sabar Mangadoe
Penasehat DPP Dulur Ganjar Pranowo

Previous Post Next Post

Contact Form