10 Alasan Orang Indonesia Gampang Percaya Hoaks

Hoax

Bangsa Indonesia termasuk paling mudah termakan hoaks atau berita bohong. Berikut ini 10 alasan kenapa bisa seperti itu. 

Ternyata banyak orang yang percaya hoaks di sini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kebiasaan dan adat setempat.

Berikut ini Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber, 10 alasan kenapa orang sini gampang percaya hoaks, yaitu:  

1. Minat Baca Rendah

Pada masyarakat yang minat bacanya tinggi, mereka biasa berbicara berdasarkan fakta sehingga bisa menyaring hoaks dengan sangat mudah. Sedangkan masyarakat yang malas membaca cenderung mempercayai kabar burung, termasuk hoaks.

Minat baca orang Indonesia hanya 0,001. Itu artinya, dari setiap 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang suka membaca. Sedangkan menurut UNESCO, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 daftar negara minat baca.

2. Merasa Tahu Dengan Membaca Judul

Minat baca yang rendah tersebut menjadikan orang sini sudah merasa paham saat membaca judul sebuah berita dan malas untuk membaca isi artikel. Padahal, Judul artikel yang beredar di media itu kebanyakan hanya gimmick atau pancingan yang seringkali menyesatkan apabila tidak mengetahui maksud berita secara keseluruhan.

3. Hanya Loyal pada Sumber yang Diyakini

Orang Indonesia sangat percaya dan loyal pada sumber yang menurut mereka selalu benar. Bersikap kritis terhadap suatu sumber (yang telah dipercayai) membuat perasaan mereka kurang tenang.

4. Tidak Yakin dengan Sumber Lain yang Berbeda

Dengan merasa yakin kalau sumber yang dipercaya selalu benar dan lebih baik membuat masyarakat sini sulit untuk mempercayai sumber yang berbeda, meskipun itu benar. 

5. Lebih Akrab dengan Budaya Tutur 

Rendahnya sikap kritis pada hoaks dari masyarakat Indonesia terutama disebabkan karena lebih akrab dengan budaya tutur (berbicara atau ngobrol). Budaya tutur terbiasa mencerna masalah tanpa menakar kebenarannya, di antaranya adalah kabar atau berita hoaks.

6. Kolo Mengo

Kolo mengo adalah ungkapan yang artinya orang yang diberi tahu perlu mempercayainya. Ungkapan tersebut berlaku dalam masyarakat Jawa pada umumnya.

Jadi jika seseorang berbicara pada seseorang (sedangkan yang lain memilih diam), maka orang tersebut perlu mempercayainya. Meski yang dibicarakan itu seringkali tidak benar atau hanya berupa gosip, opini pribadi, atau testimoni tanpa uji kelayakan.

Banyak yang percaya, kalau seseorang tidak mempercayai atau mengikuti kolo mengo, maka dia akan mendapat celaka atau masalah. Meski saat ini sudah jaman modern, banyak orang yang masih mempercayai kolo mengo.

7. Kurang Bisa Membedakan Satir dan Hoaks

Satir adalah sindiran tentang keadaan seseorang yang disampaikan lewat ironi, sarkasme, bercanda, atau parodi. Bagi orang yang kurang bisa menangkap maksud satir, biasanya mengangapnya sebagai fakta. Itulah yang kadang terjadi di sini dan bahkan dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk memperkeruh suasana.

8. Kabar yang Sering Muncul Dianggap Fakta

Menteri Propaganda pada era Nazi Jerman pada Perang Dunia II, Jozef Goebbels menyatakan bahwa kebohongan yang diulang-ulang akan diterima sebagai kebenaran. Hal itu yang sering terjadi pada masyarakat kita yang gampang percaya dengan berita bohong yang didaur ulang berkali-kali. 

Masyarakat yang dibangun dengan budaya kritis akan paham kalau kebohongan itu tetaplah kebohongan dan kebenaran akan tetap menjadi kebenaran, walau dimanipulasi sedemikian rupa. 

9. Gampang Percaya Kabar yang Mewakili Perasaan

Orang Indonesia umumnya tipe melankolis yang mudah percaya dengan kabar yang mewakili perasaan mereka. Bahkan, dengan sukarela akan membagikan hal itu pada banyak pihak.

10. Percaya dengan Ancaman atau Bujukan

Masyarakat sini seringkali diperdaya dengan ancaman dan mudah tertarik bujukan. Apabila terdapat kabar agar segera di-share karena kalau tidak keluarga akan mengalami celaka atau akan mendapat kebaikan di kemudian hari, maka kabar itu akan dibagikan tanpa pikir panjang.

Ke-10 hal itu yang menyebabkan beberapa orang di sekitar kita masih percaya hoaks. Yang menjengkelkan apabila mereka tetap percaya hoaks, meski telah diberi tahu fakta sebenarnya. [Benhil]


Surga Tropis

Tropics Paradise is a collection of writings and papers presented at, from, and to the tropics. Actually, the tropics is a place that comfortable, warm, and affluent. But the situation goes undermined by the real interests that not coming from the tropics itself, such as politics, ideology, lifestyle, and others. So for that matters, Tropical Paradise wants to restore a beautiful sense of the area.

Previous Post Next Post

Contact Form