Tradisi Nadran di Kota Cirebon, Bentuk Syukur Nelayan atas Hasil Melaut

Tradisi Nadran


Tradisi Nadran atau sedekah laut masyarakat di Kampung Samadikun, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon berlangsung meriah.

Pada tradisi ini, masyarakat bekerja sama untuk mengarak perahu berisi sesaji dari RW 10 Kampung Samadikun hingga ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kampung Baru RW 01 Kesenden.

Sepanjang perjalanan, arak-arakan perahu itu diiringi drumband, barongsai, burok, dan sisingaan. Saat sampai di TPI, sesaji dibawa ke tengah laut untuk kemudian dilarung.

Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati mengatakan, nadran sering pula disebut tradisi sedekah laut. Di Kota Cirebon ada tiga wilayah yang melaksanakan tradisi nadran.

“Ini adalah bentuk rasa syukur para nelayan kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki dan nikmat melalui laut, karena telah memberikan kontribusi yang besar untuk kelangsungan hidup nelayan,” ujarnya. 

Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon, kata Eti, sangat sadar atas potensi yang besar dari laut. Baik hasil tangkapan ikan maupun potensi pariwisata. 

“Hasil laut kita diantaranya cumi, udang, kerang dan lainnya. Semoga potensi yang ada di laut bisa dioptimalkan lagi untuk kesejahteraan nelayan,” ujar Eti.

Pemda Kota Cirebon akan terus mendukung masyarakat nelayan di Kelurahan Kesenden melalui program yang ada di perangkat daerah.

Sebagai informasi, arak-arakan nadran ini meliputi Jalan Samadikun, Jalan M Toha, Jalan Siliwangi, Jalan Diponegoro lalu masuk ke Kampung Baru sampai ke dermaga TPI RW 01 Kesenden. [Benhil Online]

Previous Post Next Post

Contact Form