PH Film Dewasa Digrebek, Berapa Pendapatan Industri Porno?

Syuting Film Dewasa

Baru-baru ini telah dilakukan penggerebekan PH (production house) atau rumah produksi yang membuat konten video dewasa. Berapa pendapatan industri film porno dan berapakah pajak yang disetorkan ke pemerintah? 

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menyatakan alasan PH itu membuat konten syur karena konten mereka sebelumnya tidak diminati penonton. Awalnya, mereka memproduksi film horor dan komedi.

Baca Juga: Klaim Jack Sparow Muslim, Johnny Depp Sebut Rocker Urakan

"[Horor dan komedi] kurang mendapat peminat, akhirnya dicoba dengan pembuatan film-film yang bermuatan asusila atau adegan dewasa," ungkapnya, Selasa, 12 September 2023.

Ade menerangkan, menurut produsernya, konten dewasa tersebut lebih menguntungkan, sehingga sampai tahun 2022 PH tersebut telah menghasilkan 120 video porno. Peredaran film-film itu dengan cara diunggah di 3 website oleh tersangka I.

"Selanjutnya tersangka I dan tersangka lainnya melakukan pembuatan film dimaksud. Sampai dengan 120 film yang diproduksi komplotan tersangka," ujarnya.

Bayaran yang diterima setiap pemeran film porno itu antara Rp 10 juta sampai Rp 15 juta perjudul film. 

Bisnis Besar, Pajak Besar

Kasus penggerebekan PH pembuat film dewasa ini sudah ke sekian kalinya di negara kita. Sebelumnya sudah ada kasus Kebaya Merah yang setelah bermasalah, videonya langsung banyak yang mengunduh di internet.

Intinya, beberapa pihak mencoba mengambil keuntungan dari bisnis video porno meski di sini illegal. Mereka tahu peredaran uang di bisnis yang menurut pihak kepolisian asusila itu sangat besar.  

Lalu berapa pendapatan dari indutri kenikmatan itu? Ahli keuangan Jepang Takashi Kadokura menerangkan di bukunya yang berjudul Sexonomic: Profits in The Global sex Economy bahwa industri porno di Jepang tidak hanya dihasilkan dari film-filmnya saja, tapi juga bersumber dari model, klub, panti pijat hingga opera sabun. 

Takashi menyatakan, bisnis panti pijat di Jepang bisa mengeruk sekitar USD 8 miliar atau kisaran Rp 125,124 triliun pertahun (untuk kurs Rp 15.600 per dolar AS).

Jika pemerintah Jepang mengambil pajak 30% dari situ, maka akan mendapat Rp 37 triliun. Ingat, pendapatan pajak sebesar itu hanya berasal dari satu cabang dari industri porno saja, yakni pijat.

Sedangkan industri film dewasa di sana meraup angka yang luar biasa. Dikutip dari Yano Research Institute, industri bokep di Negara Matahari Terbit itu naik secara drastis sejak 2015. Tahun 2018, industri itu meraup lebih dari 106 miliar Yen Jepang atau setara Rp 11,3 triliun. Itu artinya pajak yang masuk ke pemerintah pada tahun itu sebesar Rp 3,39 triliun. 

Peningkatan industri film kenikmatan di Jepang dipicu oleh penggunaan internet lewat telepon pintar di seluruh dunia.

Jika industri bokep di Jepang saja luar biasa, bagaimana dengan Industri serupa di Amerika Serikat (AS) sebagai pusat industri bokep dunia? Ternyata pendapatannya jauh lebih fantastis.

Tahun 1998, Forrester Research melakukan penelitian yang hasilnya menyatakan industri pornografi di AS meraup USD 10 miliar (Rp 156 triliun). 

Ternyata keuntungan yang didapat dari industri asusila itu tidak main-main.

Legalkan Saja

Tentu saja penggerebekan itu memancing komentar bermacam-macam dari netizen Tanah Air.

'Legalkan sajalah. Mereka ditangkap tapi yang nonton tinggal buka situs [bokep] lain,' tulis seorang netizen.

'Banyak yang pengen jadi pemain karena kerjanya enak dan dapat duit,' tulis yang lain bernada kocak. [Benhil]



Surga Tropis

Tropics Paradise is a collection of writings and papers presented at, from, and to the tropics. Actually, the tropics is a place that comfortable, warm, and affluent. But the situation goes undermined by the real interests that not coming from the tropics itself, such as politics, ideology, lifestyle, and others. So for that matters, Tropical Paradise wants to restore a beautiful sense of the area.

Previous Post Next Post

Contact Form