Rencana Ambisius NASA untuk Mengembangkan Sumber Daya di Bulan

Rencana ambisius NASA.



 

Dalam sebuah pengumuman yang menarik, seorang ilmuwan dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengungkapkan bahwa badan ini secara aktif mengejar pengembangan sumber daya bulan. 

Fokus awal terletak pada ekstraksi oksigen dan air, dengan rencana masa depan untuk memperluas ke elemen berharga seperti besi dan tanah jarang. 

Tujuan NASA adalah untuk memulai penggalian tanah bulan pada tahun 2032, yang menandai langkah signifikan menuju pembentukan eksplorasi ruang angkasa yang berkelanjutan.


Penggalian tanah bulan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2032

Dikutip dari Gizmochina, inti dari program ambisius NASA untuk mengeksplorasi bulan adalah peningkatan peluang komersial di luar angkasa. Gerald Sanders, seorang ilmuwan roket berpengalaman di Johnston Space Center NASA, menekankan pentingnya mengukur sumber daya potensial, termasuk energi, air, dan tanah bulan, untuk menarik investasi komersial. 

Sanders percaya bahwa mengembangkan akses ke sumber daya bulan akan sangat penting dalam mengurangi biaya penerbangan luar angkasa dan mendorong ekonomi sirkular, yang pada akhirnya memfasilitasi pertumbuhan industri luar angkasa.

Untuk memahami profil sumber daya bulan secara komprehensif, NASA berencana untuk mengirimkan rig pengeboran uji coba ke permukaan bulan akhir bulan ini. 

Badan antariksa ini bertujuan untuk meningkatkan penggalian tanah di bulan pada tahun 2032 dan membangun pabrik pengolahan percontohan. 

Pelanggan awal diharapkan adalah perusahaan roket komersial yang ingin memanfaatkan sumber daya bulan untuk bahan bakar dan oksigen, membuka jalan bagi era baru eksplorasi dan perdagangan luar angkasa.

Badan Antariksa Australia juga secara aktif berkontribusi dalam upaya di bulan ini. Mereka berkolaborasi dalam pengembangan penjelajah semi-otonom yang mampu mengumpulkan sampel regolith bulan selama misi bulan NASA yang akan datang. 

Paling cepat pada tahun 2026, penjelajah ini akan mengumpulkan sampel yang mengandung tanah bulan oksida, yang kemudian akan digunakan oleh NASA untuk mengekstraksi oksigen menggunakan perangkat khusus.

Rencana NASA tidak hanya sampai di bulan, karena mereka berniat untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari misi bulan untuk memfasilitasi misi berawak di masa depan ke Mars. 

Dengan target untuk mengembalikan astronot Amerika ke bulan pada tahun 2025, termasuk wanita dan orang kulit berwarna pertama yang bersejarah, NASA menunjukkan komitmennya terhadap keragaman dan inklusi dalam eksplorasi ruang angkasa.

Perjalanan ke bulan memiliki potensi yang sangat besar, tidak hanya untuk kemajuan ilmu pengetahuan tetapi juga untuk pertumbuhan industri ruang angkasa komersial yang berkembang pesat.

 Masa depan cerah, dan bulan tampaknya akan menjadi batu loncatan bagi umat manusia untuk menuju ke bintang-bintang. [Benhil Online]

Previous Post Next Post

Contact Form