Atiqoh Ganjar Pranowo: Usaha Laundry Makin Banyak karena Permintaan Meningkat

 

Atiqah Ganjar



Menggeluti usaha laundry yang dijalani selama lima tahun, tak membuat Yani, kader PKK asal Kudus, berpuas diri.

Dia mendaftar untuk mengikuti Pelatihan UMKM Bidang Usaha Laundry bagi Kader TP PKK Kabupaten/ Kota se-Jawa Tengah, di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Selasa (23/5/2023).

Yani menceritakan, selama ini dia mencuci dan setrika pakaian dari siswa pondok pesantren di Kudus. Pakaian yang dicuci mencapai 150 kilogram setiap dua hari. Kendati begitu, Yani ingin agar usahanya terus berkembang, sehingga dapat merekrut tetangga untuk membantunya.

“Selain itu juga memastikan laundry saya terjamin kesuciannya,” bebernya.

Masalah kesucian juga menjadi pertimbangan Rumiah, Tim Penggerak PKK dari Kabupaten Pati untuk mengikuti pelatihan laundry yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan TP PKK Jawa Tengah ini.

Baca juga: Ganjar Nyatakan Komitmen untuk Memajukan Olahraga Khususnya Sepak Bola

Rumiah menceritakan, sebelum ini dia pernah mencucikan baju melalui jasa laundry. Namun, anak-anaknya seringkali menggerutu dan mempertanyakan kesucian pakaian tersebut.

“Makanya, saya ikut pelatihan ini untuk anak-anak, sekaligus bisa menciptakan kesucian (pakaian) yang terjamin. Di samping tentunya untuk menambah penghasilan keluarga,” ungkapnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo menyampaikan, usaha laundry belakangan terhitung banyak, karena permintaan meningkat. 

Tidak hanya kalangan anak kos, namun juga mereka yang keseharian disibukkan dengan pekerjaan kantor atau bisnis, sehingga tidak sempat mencuci sendiri.

Atikoh mengakui, kebersihan pakaian bisa menjadi jaminan seluruh usaha laundry karena bisa terlihat secara fisik, dengan pakaian yang bersih dan wangi.

Namun begitu, kesucian pakaian juga diharapkan bisa menjadi jaminan seluruh jasa cuci, dari proses yang dilakukannya.

Menyadari hal tersebut, TP PKK bersama Baznas Provinsi Jawa Tengah menggelar pelatihan laundry. Terlebih, dalam pelatihan kali itu, peserta diajarkan tak sekadar mencuci pakaian dengan bersih, melainkan juga terjaga kesuciannya.

“Saya sebagai konsumen akan bersyukur sekali, ketika makin banyak laundry yang faham agama. Sehingga, pakaian yang kita pakai juga akan suci,” terang Atikoh.

Baca juga: Ganjar Apresiasi Kinerja Para Kepala Desa di Kabupaten Semarang

Tak hanya itu, dia berharap pelatihan usaha tersebut dapat memberdayakan seluruh anggota keluarga, tanpa harus keluar rumah.

Namun Atikoh mengingatkan seluruh peserta, agar benar-benar menghitung biaya yang dikeluarkan dengan tarif yang ditetapkan. Jangan sampai mereka justru merugi.

Sementara, Wakil Ketua I Baznas Jateng KH Ahmad Hadlor Ihsan menekankan, dalam pelatihan laundry tersebut, Baznas memperhatikan betul faktor kebersihan dan kesucian.

“Targetnya bersih dan suci. Karena dari suci itu akan menyelamatkan kita dari dosa yang mengancam,” ujarnya.

Menurutnya, Baznas akan terus memberikan bantuan produktif, dalam pentasyarufan zakat. Sehingga diharapkan dapat mengangkat perekonomian masyarakat, terutama mereka yang tidak mampu.

“Saya berharap seluruh peserta memiliki optimisme tinggi. Sehingga semangat tinggi mereka menjadi modal sukses ke depannya,” tandas Ahmad Hadlor.

Sebagai informasi, pelatihan laundry tersebut merupakan gelombang ketiga, yang diselenggarakan 23-25 Mei 2023, dengan peserta Tim Penggerak dan kader PKK dari Kabupaten Pati, Jepara, Kudus, Rembang, dan Blora.

Gelombang pertama digelar 17-19 Mei 2023, dengan peserta dari Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Demak, Grobogan, dan Salatiga. Untuk gelombang kedua, dilakukan pada 20-22 Mei 2023, yang diikuti peserta dari Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Brebes, Pemalang, dan Batang.

Sementara, gelombang keempat akan berlangsung pada 26-28 Mei 2023, dengan peserta dari Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. [Benhil Online]

Previous Post Next Post

Contact Form