Batik adalah salah satu ciri khas dari budaya Indonesia yang dikenal seantero dunia. Jika seseorang menyebut batik, maka yang teringat adalah semua hal tentang Nusantara.
Bagaimana
pandangan budaya barat, terutama Eropa dan Amerika Serikat (AS) terhadap batik?
Tentu menarik mengetahui pandangan barat yang notabene mendominasi peradaban
modern terhadap budaya bangsa kita.
Sebelum
membahas hal itu, kita perlu mengetahui tentang batik secara singkat. Definisi
batik adalah kain bergambar yang cara membuatannya secara khusus dengan
menuliskan atau menerakan malam pada kain tersebut, kemudian pengolahannya
diproses dengan cara khusus yang memiliki kekhasan.
Baca Juga: Batik Tulis dan Penganut Abangan
Kata
batik berasal dari dua kata dalam Bahasa Jawa yaitu amba dan titik. ”Amba” berarti kain dan “Titik” artinya cara memberi motif pada
kain dengan menggunakan malam cair untuk kemudian dilukis secara titik-titik.
Karena
memiliki keunikan secara teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya
dari batik, sehingga UNESCO menetapkan jenis kain tersebut sebagai Warisan
Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and
Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.
Oleh
sebab itu, setiap tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.
Masyarakat Indonesia memperingatinya dengan mengenakan batik dalam aktivitas
apa saja.
Jenis
kain ini menjadi klasik karena memadukan antara seni dan teknologi dari leluhur
bangsa kita. Sebelum tahun 1970’an, batik hanya dikenakan oleh kalangan atas
saja. Ketika ekonomi semakin membaik, siapa saja bisa membeli dan mengenakan
pakaian dari kain batik karena harganya sudah semakin merakyat.
Pandangan Orang Barat pada Batik
Orang
Barat yang terkenal sebagai masyarakat dengan budaya yang tidak suka basa basi itu
punya pandangan khusus terhadap batik.
Berikut
ini pandangan mereka terhadap kain produk dalam negeri itu;
1. Pakaian Bercita Rasa Tinggi
Orang
Barat dengan senang hati akan mengenakan batik pada acara kenegaraan saat
datang ke negara kita. Mereka juga tidak keberatan akan mengenakannya pada
acara resmi, seperti menghadiri undangan pernikahan, makan malam kolega, dan
lain.
Mereka
menganggap batik memiliki cita rasa tinggi yang membuat siapa saja yang
mengenakannya tampak berkelas.
2. Memiliki Nilai Seni
Sebagai
pemuja hasil karya seni peradaban manusia, orang barat mengagumi nilai seni
yang terkandung dalam motif batik. Motif tersebut membentuk suatu pola yang
rumit namun berhenti pada satu titik akhir.
3. Simpel tapi Elegan
Pada
tahun 1990, Presiden RI ke-2, Soeharto memberikan cinderamata kepada Nelson
Mandela berupa baju batik sebanyak 6 helai. Peristiwa itu menjadi perkenalan
Mandela dengan batik. Saat itu, Nelson Mandela baru menduduki posisi sebagai
wakil ketua Kongres Nasional Afrika.
Pada
1997, Mandela memakai batik pemberian Presiden Soeharto itu saat berkunjung lagi
ke Indonesia. Saat itu dia telah menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan.
Sejak saat itu, Presiden Nelson Mandela sering mengenakan batik dalam berbagai
acara resmi kenegaraan, baik di tingkat nasional atau internasional.
Dilansir
dari buku Nelson Mandela: The Authorised Biography oleh Anthonny Sampson, bila keluar
rumah, baju yang sering dipakai oleh pejuang hak asasi manusia itu bukanlah
jas, melainkan baju batik berwarna cerah yang coraknya mirip dengan batik yang
dulu dihadiahi oleh Presiden Soeharto.
Baca Juga: Batik Semarang Semakin Dikenal Karena Kelas Menengah
Suatu
saat seorang bocah memberanikan bertanya kepada bapak pendiri demokrasi di
Afrika Selatan itu, kenapa dirinya sering mengenakan baju longgar seperti itu.
Mandela menjawab, "saya sempat dipenjara 27 tahun, jadi saya ingin merasa
bebas."
Batik
yang kalau dipakai terasa simpel namun terlihat elegan itu menurut Nelson
Mandela memberikan rasa dan mewakili simbol kebebasan, dibandingkan jas yang terasa
kaku dan terlihat resmi.
4. Tampak Cerdas bagi Yang Mengenakan
Saya
sering berinteraksi dengan orang asing di tempat kerja. Kebanyakan mereka
berasal dari Australia, Eropa, dan sedikit dari AS. Saat mengenakan batik,
umumnya mereka mengagumi penampilan kita. Tanpa sungkan mereka memuji di depan
kita, “you look smart with that batik.”
Menurut
mereka, saat kita mengenakan batik, kita akan terlihat cerdas dan berkelas.
Jadi
secara umum, orang Barat sangat mengagumi batik sebagai sebuah produk budaya
dari Nusantara yang tiada duanya. [Benhil]
Baca Juga: Setiap Orang Bisa Hidup Layak