Romahurmuziy Ajak Mahasiswa Manfaatkan Ekonomi Berbagi

Romahurmuziy

Palu, 11/4 (Antara) - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Romi mengajak mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, untuk memanfaatkan ekonomi berbagi.

Hal itu disampaikan Romi saat menjadi narasumber utama pada kuliah umum yang digelar perguruan tinggi keagamaan Islam negeri tersebut, Rabu, dengan tema membangun karakter generasi milenial menuju Indonesia kuat.

"Adik-adik perlu untuk berinovasi, memiliki keterampilan melihat peluang usaha dan memanfaatkannya dengan menggunakan konsep ekonomi berbagi," katanya.

Anggota Komisi XI DPR-RI ini menyebut salah satu konsep ekonomi yang sangat diminati dan dimainkan oleh berbagai pihak untuk persaingan dan memajukan usaha adalah ekonomi berbagi.

Ia menjelaskan, ekonomi berbagi yaitu memanfaatkan potensi dan peluang usaha yang dimiliki atau ada disekitar individu, yang salah satunya menggunakan digitalisasi atau aplikasi media.

"Ekonomi berbagi atau 'sharing economy' sederhananya adalah 'punyaku adalah punyamu' dan begitupula sebaliknya," ujarnya.

Dari sisi konsepsi, sebut dia, konsep ekonomi berbagi sangatlah Islami atau sejalan dengan konsep Islam karena akan semakin memberikan manfaat terhadap apa yang kita punya atau miliki yang semula hanya digunakan untuk kepentingan pribadi.

"Ilustrasi sederhana ialah kendaraan sepeda motor yang kalian gunakan ke kampus. Sampai di kampus, kendaraannya terparkir selama beberapa jam. Artinya selama proses perkuliahan berlangsung potensi yang ada sama kalian nganggur. Konsep ekonomi berbagai yaitu, kendaraan yang tadinya nganggur harus termanfaatkan. Kalian yang punya kendaraan, lalu cari orang yang ingin menggunakan kendaraan untuk usaha. Modalnya dibagi dua," urainya.

Ia mengutarakan bahwa konsep ekonomi berbagi akhir-akhir ini dimanfaatkan oleh banyak perusahaan yang melihat kapasitas yang menganggur (idle capacity).

Misalkan, sebut dia, grabb, gojek, uber, buka lapak, dan segala macamnya dengan memanfaatkan kemampuan teknologi digital dan media.

"Ini membutuhkan kreatifitas dan inovasi. Karena itu, mahasiswa perlu ada inovasi dan kreatifitas," katanya.

Lebih lanjut dia menyatakan bahwa mahasiswa sebagai salah satu komponen generasi milenial suda harus sadar dengan situasi dan kondisi ini untuk berdaya saing.

"Jangan berpikir bahwa karena di Palu, atau karena jauh dari Jakarta sehingga belum mau aktif melihat peluang. Ada tiga syarat yang harus di pegang pertama, punya jaringan, kedua memiliki keahlian dan ketiga modal. Memiliki salah satu dari tiga syarat tersebut, mahasiswa suda bisa menjadi wirausaha," ujarnya. (An/Muhammad Hajiji)
Previous Post Next Post

Contact Form