Tren Apartemen Jakarta Timur

Jakarta Timur sebagai salah satu wilayah administratif di propinsi DKI Jakarta menempati luas 187,75 km persegi, yang merupakan wilayah terluas dari antara 5 kota administratif dan 1 kabupaten administratif, dihuni oleh sekitar 2,926 juta penduduk atau sekitar 28,73% dari jumlah penduduk DKI Jakarta dengan kepadatan 15.565 jiwa per km persegi, berdasarkan data dari simreg.bappenas.go.id per 2011. 
 
Ini merupakan data terkini sejauh ini yang dapat ditemukan dari pencarian di beberapa situs resmi pemerintah. Inilah sekilas indikator kependudukan di Jakarta Timur yang sedang mengalami transformasi dalam beberapa bulan belakangan ini, antara lain berita pembangunan LRT dan apartemen.

Tol lingkar dalam kota yang terhubung dengan tol Jagorawi merupakan akses yang banyak dipakai oleh penglaju dari sekitar Jakarta Timur dan semakin hari semakin padat pada jam tertentu terutama jam berangkat dan pulang kerja. 
 
Dalam konsep Transit-oriented Development (TOD) dikatakan pada intinya bahwa pemanfaatan lahan di sekeliling stasiun kereta dimaksimalkan untuk pengembangan kompleks hunian, bisnis dan komersil, yang dapat diadopsi oleh pemerintah daerah khususnya DKI Jakarta dan pengembang properti
 
Ini dapat melihat pada pengembangan yang sudah ada di kota metropolitan Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur dan Tokyo. Kemudahan akses publik transportasi masal akan mendorong pengembangan titik-titik transit sehingga mendorong pemerataan pengembangan sampai ke pinggiran kota.

Pembangunan MRT dan LRT merupakan salah satu perwujudan proyek infrastruktur yang sudah masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2030 melalui Perda No. 1 Tahun 2012. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah pernah mengagaskan pembangunan apartemen bersubsidi di atas depo LRT, dengan sistem sewa dan beli. 
 
Namun dikatakan bahwa untuk pembelian, apabila akan dijual, harus menjual kembali ke pemerintah. Barangkali ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah daerah untuk menjaga kesinambungan pemberdayaan masyarakat pekerja menengah untuk menikmati fasilitas tempat tinggal yang dekat dengan transportasi masal. 
 
Pemilihan LRT sebagai infrastruktur transportasi jangka menengah dan panjang juga memperhatikan aspek luas lahan dan biaya pembebasan pada jalur yang melewati tanah yang dimiliki oleh masyarakat.

Bagi pengembang swasta, keberadaan LRT dan MRT menjadi bagian dari strategi pengembangan properti yang memberikan prospek yang baik ke depan. Apartemen menengah di Jakarta punya prospek cerah. Pembangunan apartemen merupakan pilihan yang ditempuh pengembang properti di tengah keterbatasan lahan di wilayah Jakarta. 
 
Penilaian ini muncul lantaran banyak pengembang yang menyasar pasar tersebut. Menurut Clement Francis, seorang praktisi properti di Jakarta, apartemen dengan rentang harga sampai Rp 500 juta semakin banyak diminati belakangan ini, yang diperkirakan sesuai dengan daya beli masyarakat ekonomi menengah.

Salah satu pengembang properti nasional yang membidik peluang itu adalah Karya Cipta Group, yang sudah membangun proyek properti seperti theNest@Puri, satu8, selatan8, Sudirman78, dan Serpong Garden. Apartemen east8diCibubur merupakan nama proyek hunian vertikal terkini yang sedang berlangsung, sejak pertengahan 2016.

Apartemen east8 berada dalam wilayah Ciracas, Jakarta Timur, yang memberikan nuansa khas Cibubur yang masih asri, dengan pemandangan gunung di Sentul dan Bogor dan danau-danau yang ada di sekelilingnya. Cibubur Junction yang terletak di Ciracas merupakan icon perbelanjaan di jantung wilayah Cibubur, Jakarta Timur. 
 
Lokasi yang strategis dekat pintu tol menjadikannya tempat fovarit bagi warga Cibubur dan Jakarta Selatan untuk beristirahat sejenak dengan rekan kerja dan kerabat di tengah kepadatan lalu lintas. Dengan cicilan mulai Rp 2 jutaan per bulan masyarakat bisa memiliki apartemen ini di kawasan elit Cibubur.

Dengan ketika beroperasinya LRT stasiun Cibubur di Cibubur Junction, penghuni akan semakin nyaman untuk beraktivitas kerja ke daerah Sudirman-Thamrin karena bisa keluar di akses Dukuh Atas. Sementara untuk kegiatan perjalanan luar kota dan liburan dapat turun di stasiun LRT yang perhentiannya ada di sekitar Bandara Halim Perdanakusuma. 
 
Jadi selain faktor kedekatan dengan akses tol, akses LRT juga menjadi keuntungan dalam menjatuhkan pilihan tempat tinggal saat ini. Ke depannya, selain pertimbangan pengguna akhir, juga potensi disewakan kepada kelas menengah. Dengan infrastruktur transportasi yang lebih baik, orang akan lebih memilih tinggal di kota dekat dengan titik simpul berbagai sarana transportasi masal.

http://www.east8.id/site-plan/

Previous Post Next Post

Contact Form